POSMERATI. SELATPANJANG(DP)-PERMASALAHAN pembayaran gaji para tenaga
kerja yang berstatus Out Sourching di RSUD Selatpanjang hingga kini
masih belum tuntas. Persoalan yang telah terjadi sejak 3 tahun lalu
tersebut saat ini masih menjadi tanda tanya bagi para tenaga yang
dimaksud.
Bahkan, terkait hal ini pihak manajemen RSUD tersebut pun masih saja
belum menemukan formula untuk bisa membayar upah para tenaga kerja itu
agar berjalan dengan lancar. Meski belum mampu membayar setiap bulannya,
namun sempat diwacanakan bahwa upah para tenaga kerja itu akan
dibayarkan setiap tiga bulan.
Terkait hal ini, beberapa hari lalu di sela-sela kesibukan panitia persiapan menyambut peringatan hari jadi Kepulauan Meranti, sempat muncul riak-riak dari para tenaga kerja yang merencanakan penyampaian aspirasi mereka kepada pemerintah daerah. Namun sebelum itu terlaksana, akhirnya tidak terjadi karena Bupati langsung turun menangani permasalahan itu.
‘’ Kami tidak jadi demo karena ada informasi yang menyebutkan masalah yang kami hadapi itu langsung ditanggapi pak bupati dalam petermuan Selasa malam lalu. Dan beberapa teman kami sebagai perwakilan juga sudah bertemu dengan beliau. Dari pertemuan itu telah menghasilkan kesimpulan bahwa pembayaran gaji kami tersebut bisa diberikan pada Jumat (hari ini, red),’’ ungkap salah seorang karyawan Out Sourching saat berbincang-bincang dengan wartawan di RSUD Selatpanjang, Rabu (19/12) kemarin.
Menurut penjelasan karyawan tersebut, upah kerja mereka yang belum dibayarkan itu terhitung sejak April dan Mei serta Oktober, November hingga Desember. Jika dihitung keseluruhan, katanya, berjumlah dengan sekitar seratusan orang tenaga kerja Out Sourching pada bagian Fron Office tersebut dengan nilai hampir mencapai satu miliar rupiah.
Meski demikian, mereka juga optimis karena sudah ditangani oleh bupati langsung. Makanya mereka yakin seluruh permasalahan mengenai pembayaran upah kerja itu akan tuntas dengan segera. ‘’ Kami menunggu janji penyelesaian itu. Jika tidak juga ada realisasinya, maka kami akan menyusun startegi lagi sehingga upah kami itu bisa dibayarkan sebagaimana mestinya,’’ sambung salah satu pekerja lainnya pula.
Hingga sejauh ini belum dapat diketahui persis berapa jumlah karyawan Out Sourching tersebut yang belum menerima upah kerja itu. Termasuk langkah penyelesaian yang akan dilakukan, masih belum dapat gambaran yang jelas dari pihak manajemen rumah sakit.
Sementara itu, pihak ketiga (rekanan) yang memperkerjakan para karyawan itu belum dapat dihubungi. Ketika dikontak Kamis (20/12), wartawan belum berhasil mendapat jawaban. Karena handphone milik salah satu rekanan pengurus terkait tidak aktif.(uzi)
sumber :dumaipos.com
0 komentar:
Catat Ulasan