POSMERANTI. DEDAP(DP)-BERBAGAI cara yang dilakukan masyarakat untuk memperingati hari jadi suatu daerah, peringatan tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap penting dalam membantu memajukan daerah dan lainnya. Seperti di Desa Dedap Kecamatan Tasik Putri Puyu, Senin (10/12) pagi, seluruh masyarakat dalam memperingati mendiang Datuk Andin sebagai orang yang pertama kali membuka Desa Dedap.
Mereka melakukan napak tilas dari rumah kediaman sang tokoh menuju pelabuhan seraya membawa sebanyak 41 jenis kue dan 41 jenis buah-buahan yang memang merupakan hasil tempatan.
Secara serantak warga Desa Dedap berduyun-duyun menuju rumah Mendiang Andin atau keturunan dari mendiang datuk Andin yang merupakan tokoh secara histori menjadi orang yang pertamakali membuka Desa Dedap itu.
Setelah semua masyarkat serentak, dengan menggunakan pakaian muslim seperti di komandoi langsung berjalan menuju arah pelabuhan yang panjangnya sekitar lebih kurang 3 kilometer.
Kaum bapak, berjalan lebih dulu, lalu disusul kaum ibu yang terlihat membawa nampan berisikan makanan kecil atau kue serta buah-buahan berbagai jenis yang memang hasil bumi Desa Dedap. Sesampainya di pelabuhan, tiba-tiba seluruh masyarakat pulang kembali ke kediaman sang tokoh masyarakat tadi kembali.
Napak tilas itu dilakukan sebagai upaya mengingat kembali bagaimana kampong tersebut dulunya dibuka dan dijadikan perkampungan.” Tahunnya berapa kita tidak tahu lagi. Tapi sudah lama sekali,” ungkap Asmawi salah satu tokoh masyarakat disana yang saat ini duduk di DPRD Kepulauan Meranti
Selama melakukan arak-arakan tersebut secara serentak masyarakat Desa Dedap juga melafadzkan kalimat tahlil dan tahmit. Baik, tua, muda, anak-anak ataupun wanita semuanya tanpa kecuali kyusuk melakukan prosesi sacral itu.
Sesampainya di rumah keturunan mendiang Asit masyarakat yang melakukan napak tilas tersebut langsung menyugukan buah-buahan dan makanan yang diarak untuk segera disantap secara bersama oleh seluruh masyarakat. Hal itu dilakukan sebagai rasa syukur atas hasil bumi dan makanan yang telah diberikan oleh yang maha kuasa kepada masyarakat di Desa Dedap.
Mulai dari nenas, ubi kayu, ubi jalar, durian dan berbagai macam buah-buahan disajikan disana. Termasuk kue yang memang buatan masyarakat tempatan juga disantap sepuasnya.
“Selama tiga hari kedepan masyarakat tidak boleh mamakan buah-buahan yang kita arak ini. Ini kita lakukan sejak dulu secara turun menurun disini,” kata Asmawi lagi.
Ia juga mengusulkan kepada masyarakat, jika dulu dilakukan setiap tiga tahun sekali, kedepannya bisa dilakukan setiap tahunnya dan menjadi salah satu kebuyaan Desa Dedap. Sehingga dengan begitu seluruh keturunan masyarakat bisa mengetahui bagaimana nenek moyang mereka membuka kampong Desa Dedap dulunya saat masih hutan belantara.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Camat Tasik Puri Puyu, Drs Izhar MH, Kades Dedap Aril dan seluruh tokoh dan element masyarkat di Desa Dedap tanpa terkecuali.(***)
SUMBER : DUMAIPOS.COM
0 komentar:
Catat Ulasan